Suhardhi, DS, SH : Ajak Pendukung Helmi - Mian Tidak Terprovokasi Isu SARA Yang Muncul di RL dan KPH
Onenewsbengkulu.com | Rejang Lebong - Kontestasi Pemilihan Calon Gubernur - Calon Wakil Gubernur Provinsi Bengkulu yang di ikuti dua paslon yakni Helmi - Mian dengan nomor urut 1 dan Paslon Rohidin Mersyah - Meriani Nomor urut 2 diharapkan berjalan damai, demokratis dan aman.
Pasalnya, belakangan ini terungkap para pendukung Paslon nomor urut 1 Helmi - Mian dibuat geram dan khawatir dengan munculnya di lapangan isu - isu " Sara " yang menyatakan bahwa bila pasangan Helmi - Mian menang dan terpilih menjadi pasangan Gubernur - Wakil Gubernur Bengkulu priode tahun 2025 - 2030, tidak akan memperhatikan masyarakat Umat beragama Kristiani / Non Muslim.
Atas munculnya isu miring tersebut, spontan membuat sejumlah para pendukung dan pengusung Helmi - Mian gerah dan bertanya - tanya tentang isu sara tersebut.
Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris DPD Partai Demokrat Provinsi Bengkulu, Suhardhi. DS, SH yang juga menjadi salah satu partai pengusung Paslon Gubernur Bengkulu no urut 1 Helmi - Mian, Jum' at ( 8 / Nopember / 2024 ), pukul 17.00 WIB.
" Benar, isu yang berbau SARA ini jelas sangat tidak baik dan sangat merugikan terutama bagi paslon Cagub - cawagub no urut 1 Helmi - Mian. Lebih dari itu sangat mengkhawatirkan situasi politik di Kabupaten Rejang Lebong yang selama ini sangat kondusif jadi tidak sehat, stabilitas politik bisa terganggu. Apalagi saat ini sudah memasuki hari - hari terahir masyarakat menentukan sikap pilihannya yang dijadwalkan akan dilaksanakan pada tanggal 27 November mendatang," tegasnya.
Untuk itu, sambungnya, kita selaku salah satu partai pendukung dan pengusung paslon Cagub - Cawagub no urut 1 Helmi - Mian menghimbau kepada masyarakat, khususnya para pendukung Helmi - Mian di Kabupaten Rejang Lebong dan bahkan seluruh wilayah Provinsi Bengkulu untuk menyikapi dengan hati - hati, tenang dan bijak tidak terpancing apalagi mempercayai informasi / isu tersebut.
" Dikatakan oleh Suhardhi, DS, SH yang lebih familier di panggil pakde, bahwa mencuatnya isu sara ini diketahui pasca dilaksanakannya acara Silahturahmi Cawagub no urut 1 Ir. H. Mian dengan Komunitas Masyarakat Jawa Kabupaten Rejang Lebong pada hari Rabu ( 6 / 11 / 2024 ) lalu, bertempat di komplek Yayasan Bukit Kaba Asri Desa Karang Jaya Kecamatan Selupu Rejang yang dihadiri 500 - 600 orang yang mewakili dari 75 Desa / Kelurahan yang ada di Kabupaten Rejang Lebong, dimana Alhamdulilah acara berjalan lancar dan sukses melebihi target," tegasnya .
Dari salah satu pendukung dan salah satu dari pelaksana terwujudnya silaturahmi tersebut, yakni sdr. Eddy Saryanto yang juga sebagai seorang " Aktivis Gereja" ( warga kristiani / Non muslim ) Kabupaten Rejang Lebong inilah saya jujur baru tahu ada isu sara tersebut. Dimana, Sdr. Eddy Saryanto membawa misi dari jemaahnya datang kerumah menemui saya ( Suhardhi - red ), beliau sengaja menyampaikan dan bertanya hal isu sara tersebut secara langsung kepada saya. Sdr Eddy ingin mendapatkan kejelasan tentang isu sara benar dan tidaknya. Mengingat beliau telah ditelpon / dihubungi dan diingatkan oleh banyak jemaahnya baik yang ada di Curup - Rejang Lebong dan juga Kepahiang. Sebagai " Aktivis Gereja " panutan bagi jemaahnya merasa isu sara harus dan perlu segera diklarifikasi
Nah, berangkat dari informasi inilah, saya bergerak cepat turun kelapangan memberi pemahaman kepada mayarakat, terutama " Komunitas Non Muslim untuk mengantisipasi hal - hal yang tak diinginkan serta ini sangat merugikan Paslon nomor urut 1 serta pendukungnya, maka dengan ini saya " Yakinkan bahwa isu sara tersebut Hoax, tidaklah benar ".
Dan berkaitan hal isu sara ini, saya berharap Pihak APH ( Aparat Penegak Hukum- red ) untuk dapat menindak oknum - oknum yang tak bertanggung jawab, perbuatannya dapat memecah belah " Persatuan Umat beragama di Kab. Rejang Lebong dan tidak menutup kemungkinan bisa melebar ke seantero Provinsi Bengkulu bila tidak cepat diantisipasi " tutupnya ( Dnd ).