Onenewsbengkulu.com | Rejang Lebong - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pemerintah Daerah kabupaten Rejang Lebong bersama pihak terkait melakukan inspeksi mendadak (sidak) gas elpiji 3 kilogram di sejumlah lokasi. 

Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi dugaan penimbunan serta mencegah kelangkaan gas bersubsidi yang kerap terjadi saat momen hari besar. Dalam sidak tersebut, tim menyasar sejumlah pangkalan guna mengevaluasi langsung ketersediaan stok dan pola penyaluran elpiji 3 kg di lapangan. 

Sales Branch Manager Gas Bengkulu III, Nofal Pratama, menyampaikan bahwa sidak ini juga menjadi upaya mendorong pangkalan agar memprioritaskan penyaluran elpiji kepada masyarakat, serta menghimbau pangkalan tidak diperbolehkan menjual gas di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.

“ untuk penambahan kuota penyaluran saat ini sedang kita ajukan. Namun yang pasti, distribusi elpiji 3 kilogram tetap berjalan, termasuk di hari libur, agar situasi tetap kondusif dan kebutuhan masyarakat terpenuhi. Stok aman,” jelasnya. 

Ia juga mengungkapkan, pihaknya mengusulkan tambahan sebanyak 60.000 tabung untuk wilayah Provinsi Bengkulu, dengan harapan dapat mencukupi lonjakan kebutuhan masyarakat menjelang dan selama Nataru.

" Kita juga minta masyarakat berperan aktif dalam pengawasan. Jika menemukan pangkalan yang menjual elpiji 3 kg di atas HET, segera laporkan melalui call center 135 atau nomor pengaduan yang tertera di papan informasi di setiap pangkalan, dan akan kita beri sanksi tegas," tambahnya. 

Sekedar diketahui dalam sidak elpiji tersebut melibatkan berbagai unsur sebagai leading sektor, di antaranya Disperindagkop, Kabag Perekonomian, Unit Tipidter Polres Rejang Lebong, TNI, Satpol PP, Inspektorat, Sales Branch Manager Area Bengkulu, serta sejumlah agen gas yang ada di kabupaten Rejang Lebong, yakni PT. Putri Cempaka Lestari, PT. Karjan Jaya dan PT. Elisa Merian . ( Rilis )