2 Pabrik Pengolahan Karet Tutup, Bupati Bengkulu Utara Surati Presiden RI
Onenewsbengkulu.com | Bengkulu Utara - Mewabahnya Covid 19 kembali memberikan dampak yang signifikan bagi seluruh masyarakat Indonesia tak terkecuali bagi 26.000 KK atau 96.000 jiwa petani Karet yang ada di Bengkulu Utara.
Pasalnya, hingga saat ini, pasokan hasil bumi berupa Karet tak lagi dapat dijual - belikan oleh petani lantaran terdampak oleh situasi Covid 19 sehingga 2 perusahaan yakni PT. Batang Hari Bengkulu Permai ( Pt. BBP ) dan PT. Pamor Ganda yang biasanya menerima hasil Karet dari warga terpaksa menghentikan aktivitasnya produksi lantaran terkendala oleh Operasional.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Bengkulu Utara, Ir. H. Mian, Kamis ( 9 / 4 / 2020 ), kembali menyurati Presiden RI, Joko Widodo di Jakarta, untuk meminta solusi atas permasalah tersebut dan dukungan teknis dari Kementrian terkait untuk menyelamatkan dan mempertahankan daya beli masyarakat kususnya petani karet di Bengkulu Utara.
" Benar, saat ini kondisi perekonomian petani karet sudah sangat memperihatinkan. Untuk itu, kita ( Pemkab - red ) mengirimkan surat resmi kepada Presiden RI, Joko Widodo melalui surat Bupati Bengkulu Utara Nomor : 525-21/1504/DISBUN/2020. Perihal, penghentian Pasokan Karet Rakyat oleh Perusahaan tertanggal 9 April 2020," tegasnya.
Kondisi ini sendiri, jelasnya, terjadi lantaran tertanggal 1 April 2020 lalu telah terjadi penutupan operasional oleh pabrik pengolahan Karet PT. Batanghari Bengkulu Permai ( PT. BBP ) yang selama ini menjadi penampung utama produksi karet rakyat Bengkuku Utara. Kemudian, disusul pada tanggal 7 April 2020 lalu, juga terjadi penghentian pembelian karet pola plasma oleh PT. Pamor Ganda.
" Penutupan produksi dan pembelian karet ini bukan tak ada alasan dari kedua perusahaan, melainkan ke dua perusahaan terpaksa menghentikan aktivitasnya lantaran murni terkendala oleh operasional lantaran terdampak oleh situasi Covid 19," tegasnya.
Untuk itu, sambungnya, kedepan kita harapkan melalui surat resmi yang kita layangkan ke Presiden RI ini, dapat memberikan solusi atas kondisi dilapangan kususnya bagi petani karet di Bengkulu Utara.
" Adapun luas lahan karet yang ada di Bengkulu Utara ini mencapai lebih kurang 31.098 Hektar tanaman karet rakyat yang dimiliki oleh 24.000KK atau 96.000 jiwa atau 31 persen dari jumlah penduduk di Bengkulu Utara," tutupnya. ( Esa ).