Fatrolazi, SE Resmi Berpasangan Dengan Faisal Manaf, SE, MM, MCDO
Onenewbengkulu.com | Rejang Lebong - Peta Politik di Kabupaten Rejang Lebong belakangan terus bergulir dan menarik untuk di cermati.
Dimana, 2 pekan terakhir, munculnya salah satu kandidat yang menyatakan diri berpasangan dengan singkatan F2 (Faisal - Fatrol).
Sejak dua pekan terakhir, baliho Laksamana Pertama TNI Dr. H. M. Faisal Manaf, SE., MM., MCDO., tak lagi seorang diri. Kini konten di baliho Jendral bintang satu ini telah berdampingan dengan Fatrolazi, SE., yang diketahui pernah duduk sebagai Anggota DPRD Rejang Lebong, Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, dan juga sempat menjadi Calon Bupati Rejang Lebong di Pilkada tahun 2015 lalu, dengan perolehan suara diposisi runner up.
Namun, kali ini Fatrolazi memastikan dirinya resmi mendampingi Laksamana Pertama M. Faisal Manaf, meski sebagai Bakal Calon Wakil Bupati Rejang Lebong mendatang.
"Kami sudah berkomunikasi dan sepakat untuk berpasangan di Pilkada mendatang. Pak Faisal sebagai Calon Bupati dan saya Wakilnya," kata Fatrolazi, SE kepada awak media.
Menurutnya, Pribadi M. Faisal Manaf merupakan sosok yang visioner dan dianggap mampu untuk membangun Kabupaten Rejang Lebong yang lebih baik lagi.
"Selama ini saya memang mencari sosok yang mumpuni. Jika ada yang lebih baik maka akan saya dukung, tidak mesti saya yang maju. Seperti dengan pak Faisal ini, yang saya anggap lebih mumpuni. Dan suatu kehormatan bagi saya bisa mendampingi beliau," imbuhnya.
Terkait rencana deklarasi menyatakan diri berpasangan, ia mengungkapkan, dengan situasi wabah virus corona yang tengah menghantui negeri ini, sangat tidak memungkinkan untuk mengumpulkan masa pendukung dalam jumlah besar.
"Sebenarnya, rencana deklarasi sudah dari jauh hari dipersiapkan. Namun, dengan situasi yang ada saat ini, sangat tidak memungkinkan untuk dilakukan. Kita juga mengikuti aturan yang ada," ungkapnya.
Sementara itu, saat disinggung mengenai Partai Politik yang akan mengusung pasangan F2 (Faisal-Fatrol). Pihaknya belum dapat menyampaikan secara gamblang, demi menjaga etika politik.
"Untuk partai pengusung kami sudah siap. Karena etika politik, tidak mungkin kami sebutkan, karena itu kewenangannya partai. Namun, untuk gambarannya insyaallah 14 sampai 19 kursi di DPR," tutupnya. ( Dnd ).